Kingking Si Kelomang yang Tak
Pernah Puas
Picture by www.bobo.grid.id |
Pada
suatu hari, sekelompok kelomang terlihat sedang berkumpul di dekat bibir
pantai. Seekor kelomang kecil bernama Kingking rupanya sedang memamerkan
cangkang yang baru saja ditemukannya.
“ Hei teman, lihatlah cangkang baruku ini, bagus bukan?” kata Kingking sambil
menunjukkan cangkang keong yang dipakainya.
“Iya,
bagus sekali. Aku juga baru saja mendapatkan cangkang baru ini. Lihatlah!”
pamer seekor kelomang besar pada Kingking.
Kingking
merasa iri karena cangkang yang dipakai oleh temannya itu lebih besar daripada
miliknya. Sebetulnya
wajar saja karena ukuran tubuh temannya itu lebih besar dari tubuhnya. Namun Kingking
merasa tersaingi. Akhirnya
ia pun pergi dari kerumunan itu.
“Lihat
saja nanti,
aku akan mencari cangkang yang lebih besar dan kuat,” janji Kingking pada dirinya sendiri.
Begitulah, Kingking pun mulai mengembara mencari cangkang-cangkang kosong di
seluruh wilayah pantai itu.
Setelah
sekian lama mencari-cari, akhirnya Kingking menemukan cangkang siput darat yang
lebih besar daripada miliknya. Ia pun segera berganti rumah dengan cangkang
siput itu. Kingking sangat gembira dan ingin segera memamerkannya pada teman-temannya. Namun di tengah perjalanan pulang, ia
melihat sebuah cangkang kosong milik bulu babi. Ia berpikir bahwa cangkang itu
lebih besar dan indah
bentuknya. Maka ia pun menukar kembali cangkang siputnya dengan cangkang bulu babi itu.
Setelah memakai cangkang bulu babi, Kingking merasa
kelelahan karena cangkang itu berat. Ia pun berteduh di bawah
pohon kelapa untuk beristirahat. Tak jauh dari tempatnya beristirahat, ia melihat
ada sebuah cangkang penyu laut yang kosong tergeletak begitu saja. Cangkang itu
jauh lebih besar lagi dari miliknya saat ini. Kingking pun melepas cangkang
bulu babi dan menggantinya dengan cangkang penyu laut.
“Mereka
pasti akan memuji cangkang besar milikku ini,” ucap Kingking dalam hati.
Begitulah
Kingking,
terus dan terus berganti cangkang. Walau sebenarnya cangkang yang ia pakai terlalu besar untuk dirinya, namun ia tak
peduli. Kingking hanya ingin mendapatkan sanjungan teman-temannya sebagai
pemilik cangkang terbesar dan terkuat.
Dengan
susah payah, akhirnya Kingking berhasil kembali ke daerah asalnya. Sekelompok kelomang terlihat sedang berbaris
mengantri untuk mendapatkan cangkang yang baru. Kingking pun segera
mendekatinya dan langsung pamer.
“Teman-teman,
aku kembali! Coba lihat cangkangku ini!” ucap Kingking sombong.
“Waaah,
besar sekali cangkangmu Kingking. Apa itu tidak terlalu berat untukmu?” tanya
salah satu kelomang.
“Tentu
saja tidak. Justru aku terlihat besar dan kuat dengan cangkang ini,” jawab
Kingking.
Malam
harinya saat Kingking dan kelomang lainnya sedang mencari makan di dalam air,
tiba-tiba saja ada seekor gurita besar datang mendekat. Ia hendak memangsa
hewan-hewan kecil yang ada di sekitarnya. Para kelomang pun lari sekuat tenaga
untuk menghindari gurita itu. Begitu juga dengan Kingking. Namun langkahnya
terhambat oleh beratnya cangkang penyu yang ia gunakan. Akibatnya ia pun tidak
bisa lari dengan cepat.
Kingking
hanya bisa bersembunyi di dalam cangkangnya. Lalu gurita itu menyemprotkan
tinta ke dalam cangkang sehingga Kingking terpaksa keluar dari
persembunyiannya. Saat itulah gurita besar itu menangkap Kingking dan
memangsanya dengan lahap. Kingking yang malang. Andai saja ia tetap
mempertahankan cangkang kecil yang pas dengan ukuran tubuhnya, maka pasti ia
bisa lari dengan cepat menghindari serangan dari gurita itu.
Pemalang, 4 Maret 2018
#Eries
#CerpenAnak
#Kelomang
#Kingking
ceritanya bagus :)
BalasHapusWaaahhh ini dongeng anak yang bagus. Simple dan mudah dipahami. Paling, pesan akhir dari cerita si Kingking ini. Pesan kalau semua yang berlebihan itu tidak baik. Kesombongan juga akan berakhir hal yang tidak baik. Dan itu akan merugikan diri sendiri
BalasHapusTapi, aku jadi terispirasi nih buat bikin dongeng. Susah-susah gampang soalnya bikin cerita anak.
Semangaat yaaa.